Pages

Rabu, 18 September 2013

Tamparan Ringan

Siang itu, di salah satu tempat keramaian yang biasanya disebut Mantos, gue duduk sendirian sambil menunggu seorang wanita yang sebelumnya sudah membuat kesepakatan untuk bertemu. Kira-kira hampir dua jam lebih gue nungguin dia akhirnya dia atau lebih sopannya gue panggil kakak nongol juga. Yah walaupun ga gampang gitu yah nungguin sampe dua jam lebih, sendirian pula dan ga tau harus ngapaian. Sebelumnya emang ga ada rencana dari beberapa hari yang lalu, kebetulan aja gue lihat dia berkeliaran di timeline twitter langsung deh nanya apa dia sibuk atau ga. Dan akhirnya emang dia ga sibuk.

Setelah bertemu kita memutuskan untuk mencari tempat ngobrol yang asik. AW adalah tempat pilihan kita saat itu. Dengan ditemani waffle sundae coklat dan milk shake coklat perbincangan pun dimulai. Banyak banget pertanyaan yang gue ajukan saat itu kepada si wanita bercadar. Yah, namanya Gina. Dengan balutan baju berwarna ungu yang menjulur panjang ke bawah dan longgar dibaluti dengan jilbab serta penutup wajah dengan kain berwarna hitam. Perbincangan sore itu lebih mengacu kepada agama. Contohnya :
1. Kenapa sih orang yang setelah belajar filsafat lebih mengarah ke jawaban yang menggunakan logika dibanding orang yang ga belajar filsafat?
2. Kenapa sih ada yang mempertanyakan bahwa, apakah Tuhan itu ada? Kenapa harus dipercaya?
3. Poligami itu gimana sih hukumnya?
4. Perbedaan Suni, Sufi sama Syi'ah itu apa sih?
5. Wanita itu wajib berhijab. Terus kenapa yang lain belum menggunakan hijab? Alasan yang sering gue dengar karena mereka belum siap. Apa tanggapan kita tentang jawaban mereka yang galau seperti itu?

Dan sebagainya.

Sambil melahap menu-menu yang kita pesan perbincangan pun semakin panas. Pertanyaan demi pertanyaan terus mengalir, demikian juga dengan jawaban dari pertanyaan itu sendiri. Hingga pukul lima sore waktu setempat kemudian kita bergegas untuk beranjak dari tempat tersebut.

Setelah mengobrol banyak dengan beliau, seperti ada tamparan kecil atau pengingat dalam hati
dan pikiranku. Entah kenapa hari itu Tuhan seperti mengatakan bahwa kamu harus paham tentang apa yang kamu dengar barusan.
Yah simpulkan saja sendiri.

1 komentar: