Pages

Kamis, 20 Desember 2012

Sore nan Kelabu

Lagi duduk online di kamar. Banyak tab yang dibuka. Ga cuman satu doang.

Sambil online sambil ngeliat recent updates di bebe yang lagi di cars. Entah kenapa gue galau. Hidup gue rasanya tiada hari tanpa galau. Kalau mau balik lagi, gue pengen masih kayak ika yang berumur 15 tahun. Ga ada galau-galaunya. Lho, kenapa 15? Biar ga terlalu jauh baliknya.

Hari ini ga tau kenapa bingung banget. Bingung sama takdir gue sendiri.
Rasanya tuh ga adil. Padahal gue sering mencoba untuk berpikir positif bahwa hidup masing-masing orang itu pasti beda-beda. Ada lah nanti saatnya gue bakal sejahtera, ga galau lagi. Tapi kapan?
Dari cara gue nulis terus kalian yang baca rasa galaunya dapet kan? Bohong kalo ga. Berarti emang lo ga bisa baca.

Lagi bales mention-mention juga dari bapak dokter gigi @doktergigigaul yang sore ini udah dikatain stres, tapi masih bersyukur karena kampusku udah libur :p
Lagi bales mention juga sama @KoasGigiSinting yang dari bulan kemarin pas beli bukunya udah ada rencana mau mention tapi lupa terus. Emang ga rejeki sama @KoasGigiSinting.

Oh yah, hujan nih. Angkat kucing yang dijemur dulu yak.
bye..

Kamis, 06 Desember 2012

Welcome XXI

Dua puluh satu.

Ketika mendengar angka itu, tiba-tiba satu bayangan telah muncul dalam benakku.
Ini bukan angka dua belas yang ditukar menjadi dua puluh satu. Ini real angka dua puluh satu.

Sudah dua puluh satu tahun aku dilahirkan, dikeluarkan dari rahim seorang Ibu.
Sudah dua puluh satu tahun aku diberikan kesempatan untuk menghirup oksigen di bumi ini.
Sudah dua puluh satu tahun aku menjadi seorang Rizka Herlina Damopolii.

video kecil-kecilan

Kamis, 29 November 2012

Me . . ??

Aku tidak mengharapkan lebih.
Aku miskin.
Aku tidak pintar.
Aku tidak bisa memberikan kalimat yang bisa membuatmu bahagia.
Aku tidak bisa menjanjikan sesuatu melainkan kamu menginginkan bahwa aku bisa menepati janji itu.
Aku bukan tipe orang yang spontan menerima apa saja apa yang aku butuhkan.

Aku TIDAK SEPERTI MU.

Tapi aku yakin sekarang, bahwa aku masih mempunyai kelebihan darimu.
Iya, aku optimis, karena,
Aku berani.
Aku cerdas.
Aku berasal dari keluarga yang sangat menyayangiku.
Aku adalah diri sendiri.
Aku mencoba untuk menjadi aku yang sukses nanti.
Aku yang tidak merepotkan keluargaku demi kemauanku bahkan kebutuhanku sekali pun.
Dan Aku yang sederhana.

Sekarang aku sadar.
Setelah sekian lama, sekarang aku sadar.

Terima kasih Tuhan. Engkau telah bersikap adil.
Engkau mulai memperlihatkan mana yang seharusnya aku pilih.
Iya, ini pilihan. Dan ini adil menurutku.

Biarkan aku memilih lagi. Mana yang seharusnya terbaik. Dia atau Mereka.

Selasa, 27 November 2012

The Real Life

Pencerahan yang begitu indah. Solusi yang kena sasaran. Jalan keluar yang diberikan Tuhan dengan tepat.

Hidup itu ga gampang. Benar, hidup itu adalah pilihan. Hidup itu hanya satu kali. Dan hidup itu nyata.
Terkadang kita harus membuktikan bahwa benar hidup itu ada, hidup itu sulit dan hidup itu penuh perjuangan. Kita hidup untuk berjuang, kita hidup untuk minimal memimpin diri kita sendiri dan kita hidup untuk meraih apa yang kita butuhkan.
Nikmat apa yang kau dusta kan?

Hidup itu bukan sekedar bernapas, menghirup oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida. Hidup ga akan sempurna kalau kita hanya menghabiskan waktu dengan bernapas, makan, minum dan berkembang. Hidup itu berat gan. Bukan sekedar gadget yang rusak dan bisa diperbaiki lagi.

Kita hidup untuk berusaha. Mencari apa yang kurang dan menyempurnakan kekurangan itu. Terkadang kita akan kehilangan, but calm down, Tuhan akan mengganti dengan yang lebih baik dari apa yang telah hilang.

Hidup itu ga bersambung kayak sinetron. Hidup itu bukan akting yang diperankan Nikita Willy atau bahkan Bundadari yang hidup sebagai bidadari tapi bisa berubah menjadi manusia normal. Hidup untuk introspeksi diri, menggali kesalahan apa yang pernah kita buat, menyelesaikan masalah yang belum kunjung usai, mencari jalan keluar bagi setiap cobaan yang sudah di atur dalam skenario Tuhan dan hidup itu penuh cobaan.

Hidup untuk bersosialisasi, hidup untuk mencari sahabat dan hidup untuk semuanya. Yah, semuanya. Semuanya yang kita cari.

Nikmatilah dia. Letakkan dia dalam benakmu. Sadarlah bahwa dia langka.
Pejamkan matamu, rasakan dia begitu dekat denganmu sehingga tak ada orang lain yang bisa menggantikan selain dia.
Bayangkan, pikirkan dan bawa dia denganmu. Jauh dalam dirimu dan simpanlah ia di sana. Di tempat yang begitu indah sehingga tak ada yang bisa menemukannya.

Minggu, 25 November 2012

Selalu

Aku menulisnya dengan perasaan yang begitu indah sehingga menghantarku ke sebuah pikiran yang tak mau beranjak dari situ. Halusinasi ini membuatku ingin terbang dan tenggelam bersamanya. Ingin sekali ku genggam halusinasi itu dan membawa pergi ke suatu tempat di mana ia tidak bisa menemukan jalan pulang. Ku berdoa sehingga dia benar-benar kehilangan arah dan halusinasi itu tidak akan cepat beranjak dari pikiran ku. Ini mahal menurut ku, halusinasi ini tidak murah bahkan tidak dijual.
Ku ingin dia menemaniku sampai aku tertidur dan terbangun keesokan harinya, esok, esok dan seterusnya. "Temani aku di sini" hanya kalimat itu yang akan aku ucapkan padamu wahai halusinasi yang ku ingin kau selalu menemaniku.

Tuhan, tolong jangan biarkan dia pergi dariku. Aku ingin dia bersamaku.
Selalu.

Kamis, 08 November 2012

Terbang

Apa yang terlintas di pikiran anda ketika mendengar kata TERBANG?

Terbang bukan hanya sekedar burung yang mempunyai sayap dan bisa berlenggak-lenggok kesana kemari kemana pun ia mau. Terbang bukan hanya sekedar ayam yang bisa terbang dalam sedetik ketika ada yang ingin mengganggunya.

Terbang.

Intinya aku ingin terbang naik pesawat.
Udah, segitu aja penyampaian saya malam ini.


Sabtu, 20 Oktober 2012

Praktek Belajar Lapangan Hari-4

Lanjut lagi kecerita yang ke empat setelah cerita sebelumnya pada PBL Hari 1, PBL Hari 2, dan PBL Hari 3

Hari ini hari minggu. Hari yang cukup menyenangkan karena masih terbebas dari semua aktivitas mengunjungi masyarakat. Pagi itu, kami bangun sekitar pukul 07.00. Setelah selesai membersihkan badan, kami segera menyantap ubi goreng yang disediakan tuan rumah. Selepas itu, kami mencuci pakaian kotor yang mulai menumpuk. Mengingat kami masih beberapa hari lagi tinggal di rumah itu, maka kami menyempatkan waktu untuk mencuci pakaian kotor. Seperti biasa dengan tampungan air hujan.

Mengingat hari ini adalah hari minggu, maka teman-teman yang beragama non muslim segera bersiap-siap untuk ke Gereja. Dimana Gereja tersebut dekat dengan rumah yang kita tempati.
Setelah mereka pergi, gue sendirian aja di rumah atau posko. Lama kelamaan, Amir, Rathy dan Rila datang yang dimana mereka ga tinggal serumah dengan gue. Kami berempat mengisi waktu luang dengan bermain kwartet dan jenderal.

Ga terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11.50 siang. Teman-teman dari Gereja juga udah pulang. Kita segera makan siang bersama dengan menu makanan lauk, sayur, telur dan masih banyak lagi yang disediakan warga Desa Serei. Setelah makan, kami lanjut dengan breafing.

Setelah itu, kira-kira pukul 14.00 siang, kami seangkatan berjumlah 10 orang berekreasi ke pantai tepat berada di belakang rumah yang kami tempati. Jalannya yang suram alias (turun gunung) dengan berjalan kaki rasanya sungguh menegangkan. Dimana jurang yang kami lihat dari atas terlalu tinggi dan penuh dengan batang kayu. Tapi semuanya berjalan lancar, tidak ada yang terpeleset maupun jatuh ke jurang.
Sesampai di pantai, begitu indah pemandangannya walaupun sepi dikunjungi banyak orang. Hanya beberapa orang saja yaitu penduduk yang tinggal di dekat pantai tersebut.
Ambil gambar dulu


Kita berada di pantai kira-kira sejam aja. Menikmati angin pantai dan ombak yang menyapu pasir pantainya.

Pukul 15.00 sore, kami kembali pulang ke rumah dan melanjutkan dengan aktivitas menggoreng ubi. Sambil menggoreng ubi, kami juga tak sungkan untuk tetap bermain jenderal. Rasanya hampa kalau ga main benda itu. Hahaha..

Malam pun tiba. Pukul 18.30 kami makan malam. Seperti biasa lanjut lagi dengan breafing persiapan penyuluhan ke SD dan SMA di desa itu.
Selepas breafing, kami membuat surprise party buat Ia' yang berulang tahun pada hari itu. Tapi dasarnya emang mau ngerjain, jadi kita buat surprise tepat sebelum hari ulang tahunnya berakhir.
Malam itu Ia' bermainkan tepung, telur dan air yang menjadi satu. Malam yang dingin dan hujan rintik-rintik tidak membuat kami kasihan untuk menjahili Ia'.

Oke, hari ini selesai. Waktunya tidur.

*Note: tulisan ini gue tulis tepat malam itu sebelum tidur.
04 Maret 2012

Rabu, 10 Oktober 2012

Surprise Happy Birthday

Berawal dari iseng-iseng akhirnya menjadi kebiasaan. Inilah kami tutorial 3 yang selalu mempersembahkan kekompakkan serta surprise yang tidak diduga sebelumnya.

Inilah surprise party iseng-iseng versi tutorial 3.

Surprise Happy Birthday

Selamat Menyaksikan :)

Minggu, 07 Oktober 2012

Dear Mama

Salam Rindu untuk Mama

"Dear Mama.

Asalamu'alaikum.

Ma, apa kabar? Sehat-sehat? Gimana kabar di rumah? Kabarnya papa sama nenek? Keadaan rumah gimana, Ma? Kucingku masih dikasih makan gak, Ma?

***

Dear Mama.

Pagi ini aku senang karena mama telah menelfonku setelah smsku kemarin untuk minta menelfonku barusan masuk di handphone-mu. Terima kasih atas kiriman lauk buatan mama untuk bekal makanku di sini sebagai penuntut ilmu di kota orang. Oh yah, Ma, ulang tahunku udah dekat, lho. Jangan lupakan itu yah, Ma, Pa. Kasih tahu juga sama nenek, yah, hehe.

Salam dari anakmu yang selalu membuatmu untuk menghasilkan uang."

ikaRizka


Tulisan di atas adalah sedikit sinopsis dari tulisan karyaku yang udah terbit di buku :)
Walaupun isi bukunya ada beberapa penulis, tapi alhamdulillah karyaku dipercaya mereka untuk dimuat disalah satu buku terbitan dari @nulisbuku hasil proyek menulis "Kumpulan surat cinta untuk Ibu dari anak-anaknya" oleh @lalapurwono.
Proyek menulis Dear Mama yang dilaksanakan akhir tahun lalu menghasilkan 10 buah buku. Dan karyaku masuk ke dalam buku Dear Mama ke 4.

Mau baca lengkapnya?
Beli bukunya :D



"I remember my mother's prayers and they have always followed me. They have clung to me all my life."
-Charlotte Gray-

"Sometimes I feel my heart so lonely but that's ok.
No matter hoe my girl just left me, I just don't care.
Whenever the rain comes down and it's seems there's no one to hold me.
She's there for me, she's my mom.

Trap in a subway, cant't remember the day but I feel ok.
Damped in damn situation, in every condition with no conclusion.
Whenever the rain comes down and it's seems there's no one to hold me.
She's there for me, she's my mom.

Just for my mom, I write this song.
Just for my mom, I sing this song.
Just for my mom, can wipe my tears.
Just for my mom, can only here."

-Just For My Mom, Sheila On 7-

Rabu, 26 September 2012

Malam yang Indah

Malam yang telah larut membawa segudang kerinduan yang ingin dia sampaikan padamu. Bagaimana bisa kerinduan itu di pendam sedangkan hatinya tidak lagi mampu membendung rasa kerinduan itu sendiri.

Bersama malam yang telah larut. Ingin dia sampaikan bahwa kerinduan ini begitu dalam, begitu terasa dan benar adanya.
Bahkan dia tidak bisa menitipkan kerinduan itu kepada bulan dan bintang yang begitu setia menemaninya hingga munculnya fajar.

Satu rasa yang mungkin semua orang tidak bisa merasakan keajaiban dari sebuah kerinduan. Kerinduan yang entah mengapa datang tiba-tiba bersama dengan malam yang telah larut.

"Jangan beritahukan dia dulu kalau aku merindukannya" ucap sang perindu.

"Aku butuh keyakinan. Meyakinkan hatiku bahwa, apakah dia juga merindukanku? Mengingatku? Bahkan disaat aku belum merindukannya." tanya si perindu lagi.

* Aku hanyalah seperti patung tua yang menunggu dengan diam, diam, dan entah kenapa seperti tidak ada mulut yang diciptakan untuk berbicara.

Selembar kertas yang menunggu angin untuk bisa berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain * 

Berikan satu alasan yang baik, agar dia lebih yakin bahwa kau juga akan membalas kerinduannya tanpa harus ada permohonan di dalamnya.

Untuk malam yang telah larut, kutitipkan tulisan ini untuk disimpan dan akan terus dibaca oleh sang penulis.

Jumat, 21 September 2012

Keheningan

Tulisan tangan yang kutulis semalam.
Lagi gundah gulana sama materi ujian hari ini.
Karena ga tau mau ngapain lagi, ya sudah, otak pun berjalan dan menghasilkan karya seperti yang telah aku tulis di atas.




Selamat Membaca


_ikaRizka_

Jumat, 07 September 2012

Bantuan Dua Mata

Kaca  mata.

Apa yang anda ketahui tentang kaca mata?


Kebanyakan orang bilang kaca mata adalah alat bantu penglihatan untuk menormalkan bahkan mempertajam penglihatan mata seseorang.
Kalau kata orang awam, kaca mata itu alat bantu penglihatan karena mengalami kerusakan yang fatal. Jadi kalau orang yang udah pake kaca mata, pasti dibilang identik dengan mata minus atau silinder. Tragis !

Nah, di sini gue mau berbagi cerita tentang pengalaman menggunakan kaca mata untuk yang pertama kalinya.

Tahu ga sih looo ??
Awalnya gue beli kaca mata sih cuma buat gaya-gayaan doang. Eh, karena tuntutan profesi yang mengharuskan untuk melanjutkan ke tahap berikutnya, nah resmi lah kaca mata itu berpindah fungsi. Buat baca dan buat bikin tugas yang hampir berjam-jam harus ngadep laptop. Yang biasanya mata gue baik-baik ajah dari ngadep laptop ke ngadep orang, eh sekarang orang yang gue lihat itu malah jadi empat, bukan satu lagi. Nah, kalau udah gitu apa tandanya?
Nyesek ga tuh?

Sekarang gue mulai beradaptasi dengan bantuan dua mata itu. Awalnya ribet sih. Apalagi kalau pake jilbab terus harus pake kaca mata juga. Pastilah jilbabnya bakal banting jalur ga sinkron. Ga asik banget.
Tapi apa boleh buat?
Kalau ga pake kaca mata rasanya penglihatan jadi kayak orang mabuk yang ngabisin sepuluh liter Jack Daniels. Wow !!

Dengan kaca mata murahan yang gue beli itu, alhamdulillah bisa membantu penglihatan gue kalau lagi bikin tugas. Apalagi semalam yang membuat pikiran dan tubuh gue hampir remuk stadium empat gara-gara tugas yang ga karuan.

Ini dia sedikit perubahan muka gue yang udah beradaptasi dengan bantuan dua mata itu. Untung aja idungku agak mancung lah sedikit. Yah walau sedikit yang penting masih bisa dibilang mancung lah.








Foto ini diambil ketika gue lagi sibuk nyari tugas. Dengan ketidaksengajaan yang dijepret, rasanya tuh alami banget. Ga senyum, peace, maupun apalah segala tetek bengek gaya-gaya buat foto.

Sekian dulu. Buat yang pake kaca mata, semangat yah. Mata kalian tetap dua kok, bukan empat. Pacar kalian tetap satu kok, ga harus dua kan?
Hahahahaha...






Selasa, 04 September 2012

rempong di kampus

hari ini lagi di kampus. rempong banget nungguin dokter masuk buat ngasih kuliah.
Rathy sma Rila udah pulang duluan, yah karena mereka lagi ada urusan masing-masing nah gue? kalo balik juga paling jadi patung cantik atau babu di kostan. tinggal pilih aja. hidup kan emang pilihan, bukan begitu bukan?

hari ini mungkin akan jadi hari paling menyebalkan. tapi semoga nggak.

gue akan sangat bersyukur kalo tiba-tiba hari ini ada uang kaget atau THR yang jatuh dari langit. kemungkinan besar bakal gue bawa pulang ke kost terus direbus dan dimakan deh. pasti enak dan perut bkal kenyang. siswanto banget..

dear kamu yang lagi ngapain.
aku akan selalu kangen kamu. selalu. kangen kan ga dibayar. klo kangen dibayar, mungkin aku bakal sehari sekali doang ngangenin kamu.

dear kamu yang entah udah bangun atau belum.
ingat, aku akan selalu mengingatkan bahwa mandi dua kali sehari adalah hal paling menyenangkan dan bisa membuat kuman-kuman lari dari badan kita.

Jumat, 31 Agustus 2012

BBM ngaco'

Tulisan ini gue tulis tepat setelah beberapa menit yang lalu kejadian itu terjadi.

Maaf bagi yang kurang mengerti, karena bahasa yang digunakan agak jauh dari bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Untuk mempersembahkan bahasanya, bahasa ini berasal dari Kotamobagu, Manado, Sulawesi Utara.
Yah, biar kalian yang baca pada tahu, ternyata bahasa Kotamobagu yang lebih dikenal adalah bahasa Manado yah yang ini.

Ini adalah perbincangan sekilas bersama sahabat gue yang bernama *nanti dibaca sendiri*.

Awal kisah dimulai dari TKP:

Awal mula yang langsung difitnah pembohong. Ckckck..

Pasrah aja. Masih malas nanggepin -__-

*UBOL = BOHONG*

Sekarang dibilang cool, setelah dibilang pembohong. Tapi tetap cool aja nanggapinnya.

Akhirnya terungkap sudah, kenapa gue lagi malas nanggepin. Gue lagi sakit gigi. Tepatnya sakit karena pertumbuhan gigi bungsu, gigi geraham ketiga yang terletak dipaling belakang. Biasa disebut dalam bahasa Kedokteran Gigi yaitu Molar 3.
Sakitnya bikin semua badan ikutan sakit. Kayak bayi aja -___-

Balasan terakhir dipending setelah pesan-pesan berikut ini.

Sahabat gue yang barusan gue ceritain di atas namanya Putri Sirty Cikita Sabunge, ini dia orangnya :


Oke, sekian dulu curhatan malam ini.
Buat yang baca terus naksir sama foto yang di atas, segera hubungi gue. Siapa tahu bisa diangkat jadi saudara tetangganya sebelah rumah kedua dari Pak Lurah :')

Kamis, 02 Agustus 2012

Perantau di Kota Orang

Suatu kehormatan tersendiri buat aku yang dipanggil oleh Kak Insan untuk menjadi penulis tamu dalam blognya.
Sebenarnya dari bulan Juni kemarin tawaran yang diberikan Kak Insan. Tapi karena "lupa" yang selalu datang dalam diriku, maka baru ditulis tanggal 30 Juli sebelum deadline tanggal 31.
Langsung ajah ga usah banyak cekcok, ini dia hasil karyaku yang diposting dalam blognya Kak Insan ..

"Perantau di Kota Orang"

Yang mau komentar, silahkan yah. Ga dibayar kok.
Makasih udah baca :)

Selasa, 31 Juli 2012

video suka-suka buat kamu

Video singkat yang aku bikin khusus buat ulang tahun kamu.

Jang taru kira depe besae neh? :D

Videonya aku bikin tepat sehari sebelum ulang tahun kamu.
Semoga suka deh ya :)

ini videonya

Sabtu, 07 Juli 2012

Pernahkah ..???

Pernahkah anda merasakan sesuatu yang ganjal disaat anda melakukan hal yang paling anda sukai??

Pernahkah anda memberikan sesuatu yang anda pikir menyenangkan tapi ternyata tidak membuat orang yang anda berikan itu senang??

Pernahkah anda berpikir bahwa memberikan yang terbaik kepada siapa pun berdampak baik juga kepada mereka?

Pernahkah anda menjanjikan sesuatu dan ternyata anda tidak memenuhi janji tersebut??

Pernahkah anda kecewa dengan seseorang karena anda hidup dalam bayang-bayang masa lalu orang itu??

Pernahkah anda mengabaikan sesuatu yang berharga dalam hidup anda??

Pernahkah anda menyadari bahwa jarak mampu mengubah perasaan seseorang??

Pernahkah anda merasakan kekecewaan yang dalam??

Pernahkah anda merasa diabaikan oleh pasangan anda??

Pernahkah anda merasa bosan dengan sikap pesimis pasangan anda??

Pernahkah anda merasa letih untuk menunggu seseorang??

Pernahkah anda merasakan dilema yang sangat besar??

Segudang pertanyaan yang mampu membuat siapa saja merasakan kegalauan yang luar biasa. Aku, kamu.
2 jiwa yang menyatu, namun hidup dalam 2 dimensi hati yang berbeda.
Jarak, kepercayaan, cinta, kerinduan, semuanya nampak menyatu, namun mampu membuat jiwa-jiwa hancur lebur atas harapan yang belum pasti dan tidak berkesesuaian.

Harapan dan kenyataan tak lagi sejalan. Namun cinta belum juga usai.
Hati belum juga menemukan arahnya.

Semoga hati ini tetap bertahan dalam problema jiwa yang belum juga usai.



_dari jiwa-jiwa yang rindu akan kehadiran jiwa yang utuh_
Ika_Winda

Rabu, 30 Mei 2012

Praktek Belajar Lapangan Hari-3

Lanjutan dari cerita sebelumnya. PBL Hari 1 dan PBL Hari 2 ..
Hari ini seperti kemarin, kita akan mengambil data. Kali ini di Desa Sunsilo, Tarabitan, dan Bahoi. Kita menggunakan mobil sewaan yang ada di Desa Serei. Ini baru bilang mobil merakyat. Hihihi....

Oke, kita berangkat menuju Desa Tarabitan. Sesampainya, ternyata di desa tersebut ada salah satu warga mereka yang meninggal. Kita pun masih mampir di kantor Hukum Tua atau Kepala Desa di desa tersebut untuk ketemu dengan Hukum Tua. Gedungnya masih sangat memprihatinkan untuk dibilang sebagai kantor.

Sampai di kantor, kita hanya ketemu dengan istri si Hukum Tua. Awalnya kita disuruh menunggu, karena si Hukum Tua-nya masih melayat. Menunggu, menunggu, menunggu, . . . . . . . . . foto lagi !!

Kira-kira 15 menit menunggu, akhirnya kita sepakat bersama untuk meng-skip desa tersebut untuk mengambil data.

Lanjut, perjalanan menuju Desa Sunsilo. Pemandangan yang kita lewati sepanjang jalan sungguh sangat enak dipandang mata karena penuh dengan pohon-pohon hijau yang besar, jalan yang ber-frekuensi atau naik turun gunung, dan pemandangan biru dari pantai yang sangat luas. Kita menikmati perjalanan dengan sangat have-fun bahkan have-fun sangat. Becanda, ketawa yang luar biasa, ngemil, dan semua hal-hal untuk menghilangkan penat selama perjalanan.
Kita pun sampai di Desa Sunsilo. Awalnya masih ketemuan dulu sama Hukum Tua di rumahnya, karena emang kita gak ada yang tahu kantornya di mana. Sebelum memasuki rumahnya, gue yang berjalan dengan teman gue, disambut Babi dari samping rumahnya. Wow, histeris pas ngeliat hewan tersebut. Tapi alhamdulillah dia segera diamankan ke kandang. Ini memang cobaan yah, ketemu hewan yang gak di halalkan.
Setelah ketemu dengan istrinya Pak Hukum Tua di rumah, yang ternyata suaminya lagi membuat kandang Babi di belakang rumah, kita segera disuruh langsung ke kantornya saja. Dengan tanpa penolakan, kita meng-iya-kan.
Sambil menunggu si Pak Hukum Tua datang, foto lagi. Emang dasar muka songong. Pengen difoto mulu.

Ini dia nih, foto dari pengurus kelompok kami. Si Pak Ketua, Wakil, sama Ibu Rumah Tangga. Emang wajah kecapekan :p
Kalo sih cewek, namanya Nidya bukan Mamen. Tapi enaknya ajah dipanggil Mamen. Itu juga masih berhubungan sama namanya sih. Nidya Cicilia MAMENtu. Hihihi... Bener kan Mamen? Peaceee :*

Beberapa menit nungguin si Pak Hukum Tua, akhirnya dia datang juga. Kita membicarkan tentang pembagian rumah untuk melakukan tugas utama kita. Seperti biasa, kita di bagi menjadi 2 kelompok biar tugasnya cepat selesai.
Sebelum melakukan survei, foto dulu sama Pak Hukum Tua beserta staf yang setia nemenin dia.

Mulailah kita melanjutkan tugas. Masuk ke rumah warga, masing-masing kelompok 5 rumah. Penduduknya ada yang baik, ada yang cuek, ada yang diam aja kalo ditanyain. Bahkan satu rumah menolak dengan sangat tidak hormat karena saking mereka gak mau nerima tamu. Apalagi mungkin mereka melihat hanya manusia yang berpakaian jas almamater dan membawa selembar kuisioner di genggaman tangan. Mungkin mereka berpikir, ini orang mau minta sumbangan kali. Astaga, tengah hari, matahari sangat bersinar dengan sumringah, dan keringat yang mengalir di mana-mana, terus ditolak juga. Ckckck !!

Ini foto waktu gue lagi wawancara sama penduduk yang sangat welcome atas kedatangan kami.
 
Ini waktu teman gue Lia, lagi melakukan pemeriksaan OHI-S dan DMF-T sama Ibunya.

Survei, survei, survei. Akhirnya selesai 5 rumah. Begitu pula sama kelompok yang satunya lagi.

Kita melanjutkan survei ke Desa Bahoi. Karena harus melewati Desa Tarabitan yang warga mereka ada yang meninggal, maka kita berinisiatif untuk mampir sebentar untuk melayat. Semua warga yang sedang duduk dalam mengikuti khotbah dari pendeta, melihat kami yang barusan datang dan langsung duduk di kursi yang telah disediakan oleh mereka. Penduduknya memang sangat ramah.
Tidak lama kemudian, kira-kira 20 menitan, kami pun beranjak karena harus melakukan survei lagi yang belum selesai. Syukurlah penduduknya memaklumi.

Desa Bahoi. Jalannya yang penuh dengan lika-liku bebatuan bahkan naik turun gunung yang tidak beraturan. Untunglah mobil yang kita naiki tidak salah lagi. Sampailah kita di rumah Pak Hukum Tua sekaligus kantornya. Desa tersebut memang berdekatan dengan pantai. Jadi, sebelum memasuki rumahnya, kita merapat ke pantai dulu untuk menikmati angin pantai sekaligus melepas penat yang sedari tadi gak berhenti.

Tiupan angin sedikit memberikan semangat bagi kami untuk melakukan survei lagi. Yang ada dalam benak kami adalah, KEEP FIGHTING !!

Setelah ketemu sama Pak Hukum Tua-nya, yang rata-rata Hukum Tua laki-laki nama panggilan mereka adalah Opo' (nama panggilan khas Kab. Sangihe Talaud), seperti biasa kita mengambil sampel 5 rumah untuk melakukan survei.
Nah, foto di bawah ini adalah penduduk yang awalnya si ibu gak mau diwawancara. Karena kita sudah menjelaskan tujuan kita, maka setujulah dia.

Blablablablabla, banyak banget pertanyaannya.

Kemudian, lanjut lagi ke rumah berikutnya. Kita memasuki rumah yang penghuni di dalamnya adalah seorang kakek-kakek tua dan perokok berat. Ini foto, waktu teman gue Mamen lagi melakukan pemeriksaan OHI-S dan DMF-T.

Setelah itu, lanjut lagi mencari rumah berikutnya. Sepanjang kaki berjalan, tak lupa mengambil gambar dari POSKESDES desa setempat. Yang setelah ditanya pada salah satu warga di situ bahwa POSKESDES-nya jarang dibuka. Hmmm....

Masuk lagi di rumah warga. Kali ini Ibunya antara cuek dan tidak cuek. Seharian mulut gue emang kekeringan saking banyak kalimat yang keluar.

Oke, survei pun selesai. Waktu menunjukkan pukul 03.30 sore.
Kita segera balik ke posko alias rumah Ibu Hukum Tua tempat tinggal kita selama 9 hari. Makan siang yang dijama' dengan makan sore dan istirahat sebentar.Karena masih tersisa beberapa jam sebelum fajar terbenam, kita menggunakan waktu itu untuk ke pantai, yah Nikitta Cottage. Pemandangannya aduhai sangat indah. Berasa lagi di Bali walau hanya satu jam saja.

Ada lagi dong fotonyaa . . .


Yang awalnya gak mau basah, tapi karena keadaan yang menyuruh untuk basah, yah basahlah sekalian.






Nah, kalo yang ini namanya K' Christman. Awalnya mau bunuh diri, tapi katanya gak jadi. Belum jadi Dokter Gigi soalnya. Hihihi, peace kakaaakk :p

Nah, ini dia photographer kita, k' Aditya Hutagaol, SKG. Yang setia mengambil gambar dari setiap momen kegiatan.

Kita gunakan sisa waktu dengan bersenang-senang setelah capek seharian melayani berbagai tingkah dari para masyarakat desa.
Kira-kira pukul 05.30 sore, kami balik ke rumah. Mandi, makan malam, dan lanjut lagi dengan breafing.
Oh yah, ada foto lagi nih. Foto kali ini dipotret sehabis mandi. Udah sangat segar sambil nungguin Ibu dan teman yang lagi nyiapin makan malam.

Breafing pun selesai pukul 10.00 malam. Kami yang tinggal di rumahnya Ibu Hukum Tua bersama 4 laki-laki sesama perjuangan dalam kegiatan ini masih melanjutkan permainan kwartet hingga pukul 11.00 malam. Sedangkan 4 perempuan lainnya udah balik ke rumah tempat mereka tinggal untuk segera beristirahat. (K' Ge', K' Nova, Rathy sama Rila).

*Note: catatan yang gue tulis malam itu sebelum tidur.
03 Maret 2012

Minggu, 20 Mei 2012

You've changed and I changed

Tulisan kali ini bakal beda sama tulisan-tulisan sebelumnya. Bukan karena aku amnesia tapi karena masalah hati yang tidak tahu obatnya pake apa. Analgesik, antipiretik, antiinflamasi dan semua jenis obat-obatan gak bakal bikin dia sembuh. Masalah hati bukan berarti aku mengidap penyakit liver, bukan.

Entah apa yang lagi aku tulis. Duduk di depan kamar sambil ngetik apa yang aku ketik. Bingung, tapi kebingungan yang membingungkan datang dengan tiba-tiba.

Tulisan ini khusus aku tulis buat kamu. Kamu yang entah lagi sibuk atau menyibukkan diri. Yang membuat pikiranku berputar pada porosnya untuk berpikir tentang kamu. Kenapa? Aku juga gak tahu, jadi jangan tanyakan itu. Kita baik-baik kan? Entahlah..

Ibarat sebuah patung yang hanya duduk atau berdiri sesuai patung yang posenya seperti apa, dia gak bakalan ngeluh dan diam saja sampai badannya lumutan hingga menunggu waktunya untuk dibersihkan sama pemilik patung. Jadi patung tuh mungkin ada senangnya juga. Gak banyak protes, gak capek nungguin, gak bakal marah-marah atau segala tetek bengek yang bikin menyebalkan. Mungkin bagi patung yang bisa bernapas (manusia), mereka bakalan marah-marah sendiri, dan mungkin bakal ngelakuin hal-hal buruk yang sebelumnya belum pernah mereka lakuin. Yah, itulah perbedaan sekilas tentang patung aerob dan non aerob. Yah, suka menyebutkan aerob dan non aerob yang biasa diambil dari istilah bakteri hidup karena udara dan bakteri hidup tanpa udara.
Bagi patung non aerob mungkin itu hanya masalah sepele yang gak bakalan digubris sama sekali. Beda juga sama patung aerob yang menjadi masalah besar yang awalnya gak dibesar-besarin karena saking terulangnya, maka besarlah masalah itu.

Intinya....????

Aku pake logika aja. Semua yang baca bisa ngerti. Alhamdulillah kalo ngerti, yah kalo yang disasarin juga gak ngerti? Sia-sia dong.

"Sikapmu menentukan sikapku"..

Senin, 14 Mei 2012

Kalau Odol Lagi Jatuh Cinta

Tiap 2 kali sehari aku selalu bertemu denganmu karena tuntutan pemilik gigimu yang menginginkan aku untuk membersihkan gigi geliginya. Yah, aku mulai terbiasa dengan letak gigi-gigimu yang selalu kotor. Aku sudah hafal di mana gigimu yang mengalami karies dan literature gigimu yang tidak beraturan. Aku sudah nyaman denganmu dan kamu juga nyaman denganku sehingga aku tak pernah kau ganti dengan odol yang lain.

Suatu hari, selama sebulan kau tak pernah menggunakan aku. Bahkan sebelum tidur aku tak pernah lagi mencium bau jigongmu, membersihkan sisa-sisa makanan yang mampir di gigimu yang berlubang dan membersihkan calculus yang ada di belakang gigi depan rahang bawahmu.

“Hei, kamu kemana gigi? Apa kamu udah bosan menggunakan odol sepertiku? Hei hanya akulah odol satu-satunya yang sudah terbiasa dengan gigimu. Aku sudah menjalin hubungan erat dengan seisi mulutmu. Hanya aku odol yang bisa melawan siluman-siluman yang ada dalam gigi kotormu. Ayo, gunakan aku lagi gigiiiiii.” Odol memohon.

2 bulan berjalan. Aku masih terdiam di dalam sebuah kotak persegi tempat odol, sikat gigi serta odol lain yang di taruh oleh sang pemilik gigi. Aku hanya melihat si sikat gigi sering di ambil oleh pemilik gigi untuk membersihkan giginya dengan odol yang lain. Aku cemburu.

“Hei, kenapa dengan pemilik gigi ini? Apa dia tidak mau menggunakan aku karena giginya sudah banyak pengeluhan tentang aku? Tapi akulah satu-satunya odol yang bisa mengerti giginya. Oh, aku rindu membersihkan gigi itu. Aku rindu dengan isi mulutnya. Bagaimana keadaan giginya yang berlubang? Apa sudah di tambal kah? Oh tidak, aku galau dengan gigi itu.”

Suatu malam. Aku diambil, helm-ku di putar dan dibuka, keluarlah aku, di taruh di atas sikat gigi dan di masukkan ke dalam mulut si pemilik gigi. Oh tidaak, aku ketemu gigi yang biasa aku bersihkan. Aku ketemu si gigi yang sudah lama aku tidak membersihkannya.

“Hei, aku rindu kamu.” Teriakku saat mulai menyebarkan busa-busaku di setiap giginya.

Di selah-selah membersihkan giginya, aku sering merasakan ada sesuatu di giginya. Oh tidak, giginya di pagarin. Apa ini? Oh, aku tahu. Ini yang biasa mereka bilang kawat gigi. Kawat untuk merapikan gigi yang tidak beraturan. Tidak apa-apa ada si penghalang kawat disini. Beginilah kalau odol lagi jatuh cinta, semuanya di anggap biasa.

Kamis, 10 Mei 2012

BeBe

Terkadang apa yang kita benci, seketika menjadi suka. Bahkan ikut menikmati kesukaan di balik kebencian itu sendiri. Setiap orang mempunyai kesenangan mereka masing-masing. Bernapas, makan, minum bahkan berkembang biak adalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan. Maaf, gue ke ingat waktu jadi pembaca UUD 45 saat upacara.

-- BlackBerry. Mendengar gadget ini pasti kalian langsung terfokus dengan sebuah benda yang bisa dikantongi ke mana kita pergi. Gadget ini mengingatkan cerita yang pernah gue posting sewaktu 05 Februari kemarin, klik di sini untuk me-review ceritanya. Dulunya gue gak suka sama gadget ini. Karena ekonomi gue sebagai anak kost yang tidak berkecukupan dan belum mendapat tambahan uang dari orang tua buat membelinya.
Awalnya gak suka banget karena tombolnya ribet, aplikasi banyak bikin puyeng apalagi auto text-nya yang super alay. Seiring berjalannya waktu dan dunia berputar pada porosnya, handphone si pacar hilang, akhirnya dia memutuskan untuk membeli BlackBerry. Entah apa yang di pikirnya sehingga dia bisa memutuskan untuk membeli benda alay tersebut. Gak suka, gak suka, gak suka dan akhirnya suka, suka, suka banget, suka akut dan suka kronis. Gila bener, gue jadi termakan dengan pesona BlackBerry yang asoy. Selain dukungan secara tidak langsung dari pacar yang lebih dulu pake BB (singkatan gaulnya) ternyata dengan hasil berpikir keras, gue sadar bahwa gue harus segera gaul dan bangkit dari keterpurukan. Bisa dibilang, menjilat ludah sendiri. Kalo ludah sendiri sih gak jijik tuh, jilat aja. Tsah, jleb !

Jujurnya aja nih, gue anak KAN Community (Kumpulan Anak Nokia), tapi gak tahu kenapa jadi penghianat dan berpindah minat ke KAB Lovers (Kumpulan Anak BlackBerry). Saya pikir itu seru.

Awalnya di beliin, rasanya pengen sujud syukur dan meminta maaf kepada mama dan papa yang telah merelakan uang mereka untuk membelikan gadget berukuran mini ini. PIN-pun (2.F7B38D *ketelen tulang) segera di promosiin lewat BB-nya sepupuku. Serta merta banyak banget yang langsung meng-invite. Gue masih les private dengan sepupu mengenai penggunaannya, cara meng-invite teman di BBM, cara meng-accept, cara ini, cara itu dan masih banyak lagi termasuk cara mengedit auto text yang alay itu. Semuanya gue pelajari tanpa harus membayar uang lesnya.

Senang banget karena komunikasi sama pacar pasti bakal lebih lancar kalau jaringannya gak cacat. Bisa langsung kirim-kiriman foto lewat BBM tanpa harus pinjam dulu sama siapa aja yang punya BB (yang berteman sama pacarku). Bisa meng-update status yang alay juga, termasuk memasang display picture yang unyu-unyu. Tapi kesan pertama dari si pacar adalah dia gak suka karena bukan dia yang menjadi teman pertama dari kontak BBM gue. Tapi sudahlah, masalah itu udah clear, dan akhirnya keinginannya buat jadi yang pertama terkabulkan. Mau tahu caranya gimana? Gak usah, itu rahasia dalam pertemanan kontak BBM.

Percakapan lewat BBM :

" Ntar kita telfonan yah?"

"Cie, yang BB baru. Gak ah, kita BBM-an ajah. Kan baru.."

" ---___--- "





Ada juga yang seperti ini :

" Kamu yah, udah pake BB ada-ada saja yang di pasang di Display Picture. AKU GAK SUKA. Awas kamu kegatelan sama cowok."

"Maafkan aku sayang, aku masih labil. Aku masih gak paham, aku masih kampungan, dan aku masih MANGKAGE"


"Hentikan sandiwara itu."

"Punya pacar cantik itu pilihan, terima aja sayang :* "

Senin, 30 April 2012

Anugerah tiba-tiba itu menyenangkan :)

Tepat 28 April kemarin, anugerah sekaligus rejeki datang menghampiri gue dengan sangat sopan dan santun tanpa ada halangan suatu apapun. Entah petir apa yang datang sehingga gue bisa sangat berterima kasih dan sangat bersyukur kepada Alloh yang senantiasa mengabulkan permintaan dan keinginan yang sudah gue idam-idamkan semenjak setahun lebih sedikit yang lalu. Setidaknya gue adalah anak yang tidak seperti anak lain. Dimana keinginan yang mereka minta akan segera terkabul begitu saja. Namun, gue, gue anak yang harus menunggu dulu baru bisa terwujud tiba-tiba. Barang yang sangat gue suka waktu jamannya, barang kecil yang mempunyai banyak kegunaan yang bisa membuat orang autis jika memegang barang tersebut, bahkan membuat nafsu makan berkurang. Jangan sampai gejala itu terjadi.

Ingat teman-teman, keinginan tidak akan terwujud begitu saja jika anda tidak banyak berusaha dan berdoa. Anda tahu apa yang gue lakuin ketika menunggu barang itu datang? Gue bertapa, gue merenung, dan gue bertanya dalam hati, apakah gue bisa mendapatkan barang tersebut suatu hari nanti? Dan jawabannya adalah IYA.

Setidaknya gue udah melewati masa-masa kritis, masa-masa peminjaman pada teman yang menggunakan barang tersebut, masa-masa nahan air liur karena gue lapar, masa-masa gue ababil, dan masa-masa gue dari kecil hingga bisa sebesar ini yang begitu sangat merepotkan orang tua.

Bisakah anda coba merasakan gaya hidup seperti gue yang udah dari jaman orok ini? Gue sarankan JANGAN. Karena ini hanya khusus orang-orang yang terlatih imannya dan ingat, matahari terbit dari timur terbenam di barat.

Akhir kata, terima kasih kepada Alloh yang sudah memberikan rejeki-Nya kepada orang tua gue.
Terima kasih kepada mama papa yang selalu mendengarkan keluhan gue untuk mewujudkan keinginan membeli barang ini dan akhirnya bisa dibeli juga.
Terima kasih buat calon pasangan hidup yang setia mendengarkan curhat galau gue karena pengen banget beli barang ini.
Terima kasih kepada teman-teman terdekat atas supportnya, atas bantuannya yang sudah mempromosikan.
Terima kasih kepada para tetangga yang sudah memberikan doanya.
Terima kasih kepada nenek yang setia menjaga kucing gue di rumah, sehingga dia bisa sesubur seperti apa yang dia mau.
Oke, cukup sekian terima kasihnya dan terima kasih sudah membaca :)

Minggu, 15 April 2012

Bakti Sosial Badan Tadzkir FK

Alkisah dimulai dari gue yang ikut Bakti Sosial di Kec. Lolak, Kab. Bolaang Mongondow. Gue yang awalnya gak mau ikut, tapi karena ada panggilan alam makanya gue ikut. Panggilan alam? Jauh banget panggilan itu. Mungkin karena faktor matahari terbit dari timur dan terbenam di barat. Ingat itu adik-adik.

Oke. Gue yang hari itu, hari jumat sore berangkat bareng sama adik tingkat yang se-kostan. Kita berkumpul di masjid Firdaus yang terletak di Lorong Pencak. Kita berangkat ke Lolak pukul 08.00 pm -  00.30 am. Kita pun menginap di bawah atap rumah warga desa Solog. Yang kebetulan rumah dari mahasiswi angkatan 2011 Keperawatan.

blablablablablablablablabla..................................

Keesokan harinya.
Kami berkumpul di Kantor Kecamatan untuk menjalankan tugas sebagai relawan. Untuk Kedokteran Umum dan Keperawatan, merela melakukan tindakan sirkumsisi atau sunatan masal serta pemberian obat gratis, dan untuk Kedokteran Gigi, melakukan pemeriksaan gigi dan mulut serta melakukan tindakan scaling atau pembersihan karang gigi. Semua berjalan lancar. Dari pagi sampai sore atau sadistisnya sore sedikit menjelang magrib lah.

Sambil memerhatikan pasien yang bakal ikhlas membuka mulut mereka dan mengeluarkan bau jigong untuk kami periksa membutuhkan waktu dan usaha yang besar. Disamping menunggu siapa yang mendaftarkan diri, kami juga melakukan usaha promotif dan menawarkan kepada masyarakat untuk kami periksa. Kebetulan mereka sedang mengantarkan anak mereka untuk disunat. Banyak hal yang gue perhatiin dari sikap masing-masing pasien. Kali ini bukan hanya teori yang gue dengar dari dokter saat kuliah pakar tentang sikap pasien yang bermacam-macam, tapi kali ini gue mengalaminya sendiri dan melayani langsung pasien yang ingin dibersihkan giginya. Pengen jelasin, tapi ini rahasia jabatan yah :)

1 lagi tingkah yang gue dapat dari si pasien. Tapi kali ini pasiennya anak kecil. Kenapa anak kecil harus takut dengan alat Dokter Gigi? Kenapa anak-anak harus rewel dulu sebelum diperiksakan giginya kepada dokter gigi? Apa mereka takut dengan alat sonde yang berbentuk seperti ini?

Padahal alat ini bukan untuk membunuh gigi dari si sang anak. Lihat kaca mulut saja, hanya kaca mulut dia sudah merengek dan memeluk ibunya. Ini gambarnya yang saya potret semenjak berada di depan si pasien.

Si cowok yang berada di depan ibu ini merupakan kakak ko-ass angkatan 2005. Kakak ini sedang melakukan anamnesa dengan si pasien. Tapi si pasien malah cuek tuh. Baca: pasien = anak.

Setelah turun langsung melayani pasien dalam keadaan seperti ini memang membutuhkan tenaga yang kuat. Apalagi berdiri dengan hanya 2 kaki berjam-jam untuk melayani beberapa pasien. Bukan 1 gigi saja yang di scaling. 1 pasien aja udah bisa memakan waktu berjam-jam. Apalagi menggunakan alat scaling manual. Jadi, berterima kasihlah kepada setiap dokter gigi yang merawat gigi anda. Karena hanya untuk anda, mereka rela berdiri dengan kekuatan 2 kaki sekaligus.

Blablablablabla.
Potret dulu sewaktu habis kegiatan sore itu.

Udah selesai. Capek, pengen tidur dulu.
Ambil hikmahnya yah :)

Sabtu, 07 April 2012

Praktek Belajar Lapangan Hari Ke-2

Bangun pagi, sarapan. Jadwal hari ini mengunjungi Puskesmas yang berada di Desa Mubune untuk mengambil data. Rencana awal yang sebenarnya harus ke kantor Kecamatan, harus tertunda karena kantornya yang masih tutup.
(Masih menyempatkan waktu buat foto dulu)




Lanjut. Dari Puskesmas kita menuju kantor Hukum Tua atau Kepala Desa yang berada di Desa Munte. Syukurlah Hukum Tua-nya seorang yang beragama muslim. Karena kecamatan ini lebih mayoritasnya non muslim. Kita memulai kegiatan hari ini. Kita diperintahkan untuk survei kesehatan gigi dan mulut di jaga 5 dan 6 yang masing-masing berjumlah 5 rumah. Siang itu, kita berkeliling memasuki rumah-rumah warga untuk mendata seputar kesehatan gigi dan mulut. Tanya jawab, mengisi kuisioner, pemeriksaan OHI-S dan DMF-T. Kita dibagi menjadi 2 kelompok untuk berpencar memasuki rumah warga agar semua berjalan cepat. Gue di kelompok yang satunya sebagai si seksi tanya jawab mengisi kuisioner. Berbincang-bincang dengan si tuan rumah yang memiliki sikap berbeda-beda. Ada yang jutek, ada yang cerewet, ada yang ditanya itu aja yang dijawab.

Capeknya sangat berasa. Apalagi seharian dijalan dengan sinaran terik matahari. Makan siang dijama' di waktu sore pada pukul 16.00 pm di rumah Hukum Tua Desa Munte.
Setelah makan sore, kami kembali ke desa yang kami tempati yaitu Desa Serei. Karena masih mempunyai waktu walaupun tinggal beberapa jam, kami masih melanjutkan survei di Desa Serei untuk menyicil kegiatan kami. Aktivitas yang kami kerjakan mulai dari pukul 11.00 am - 06.30 pm.

Malamnya, kami makan malam, lanjut lagi dengan breafing, setelah itu istirahat untuk melanjutkan tugas keesokan harinya.

Cat:
Tulisan ini saya tulis semenjak masih mengikuti kegiatan PBL, sewaktu sebelum tidur.

Senin, 02 April 2012

R.I.P Jody

Jody. Jantan, berusia 7 hari. Kecil, mungil, berwarna hijau tua, memiliki kepala kecil, kesana-kemari membawa tempurung untuk bisa melindungi dirinya, berjalan slow motion dll.
Jody. 08 Februari, mati 14 Februari 2012. Mati tanpa meninggalkan sepucuk surat satu-pun. Tidak meninggalkan jejak satu apapun. Entah dia merajuk atau galau.

Jody. Seekor kura-kura yang kubeli sebulan lalu tanpa ditemani si betina. Aku memang jahat, kenapa gak beli sepasang ajah biar gak galau sendirian?
Jody. Mati karena galau. Karena gak ada si betina yang menemaninya. Gak ada si betina yang memberikan ia sesuap makanan dan disuapin. Mati karena merajuk. Merajuk si betina gak gue beli secepatnya. Tapi, kenapa harus secepat ini, Jody? Kenapa kamu hanya memberikan aku kesempatan 7 hari untuk hidup bersamaku di dalam kamar? Kenapa kamu gak nungguin si betina? Kenapa? Toh, aku akan tetap membawa betina untuk tinggal bersama kamu.

Jody, kenapa kamu harus selemah ini? Kenapa kamu gak sekuat aku yang nahan ketemu pacar sampai 5 bulan? 5 bulan LDR. Aku cewek, kamu jantan. Kenapa kamu gak bisa tahan sih?
Jody, aku hanya menunggu pacarku datang dan kami akan membawakan si betina untuk tinggal bersamamu. Tapi kamu gak bisa tahan.
Kamu gak mungkin mati karena gak pernah makan atau aku gak ngasih air di dalam kandang kecilmu. Tiap aku bangun pagi malah kamu duluan yang aku urus, misalnya ngasih makan. Walaupun aku gak makan sehari hanya untuk ngasih makan kamu doang.

Jody. Maafkan aku yang hanya membuangmu di .... *sensor* karena keterbatasan tanah yang gak ada di sekitar tempat tinggalku. Tolong, jangan menghantuiku, Jody.


Semoga kamu tenang disana. Disana, disana. Disana dimana?

Kamis, 29 Maret 2012

LDR book

Long Distance Relationship = Pacaran Jarak Jauh.

Setelah setahun berkiprah di dunia menulis, menyalurkan hobi saya semenjak kecil yang sudah menyelesaikan 5 cerita dalam buku tulis yang hanya dibaca kalangan pribadi, sekarang alhamdulillah berhasil menerbitkan 2 buku yang benar-benar diterbitkan untuk dibaca semua orang. Buku yang pertama, bisa dipesan online lewat @nulisbuku seharga Rp. 40.000 belum termasuk ongkir. Dan buku kedua yang alhamdulillah gak disangka-sangka akhirnya akan terbit juga di toko-toko buku, yah itulah buku Long Distance Relationship yang berjudul Long Distance Heart. Bukan hanya tulisan pribadi saya yang ada dalam satu buku itu, tapi ada beberapa penulis sekitar 30 dari 500 distancers yang mengirimkan naskahnya. Alhamdulillah, cerita saya yang termasuk dipilih oleh si penerbit.

Langsung ajah liat cover bukunya..

Bukunya seharga Rp. 33.000,- (210 Halaman).
Penerbit dari Bukune (Penerbit buku PJP @Poconggg, dll).
Yang pasti kisah yang dimuat dalam buku ini merupakan cerita yang terbaik. Buku ini masih dalam proses pencetakkan minggu ini. Minggu depan udah bisa didistribusikan. Akan terbit perkiraan pertengahan bulan April.

Buku LDR ini merupakan buku yang kedua setelah buku yang pertama terbit lewat @nulisbuku yang hanya bisa dipesan online. Buku yang ketiga menyangkut twit-twit para distancers yang belum pernah diposting oleh @LongDistance_R.

Buat yang menjalani LDR, baca deh. Kalo yang gak ngejalanin LDR, baca juga deh. Siapa tau nanti LDR.
Oke, sekian.
Jangan lupa beli bukunya di Gramedia yah :)

Selasa, 27 Maret 2012

BBM naik? Masa sih?

Mendekati kenaikkan BBM. Apa yang harus gue lakuin?
Gimana nanti kalo uang kost naik? Uang ojek naik? Uang beli beras naik? Uang beli perlengkapan tiap bulan naik? Uang jajan naik? Oh, pertanyaan yang terakhir, love it !

Masyarakat banyak yang melakukan aksi demo dimana-mana. Kenapa harus naik BBM sih? Apa pemerintah masih sadar dengan keputusan mereka? Apa ini hanya aksi membalikkan isu tentang korupsi?

Untuk hal ini gue prihatin. Gimana nasib anak kost nanti? Tiap bulan yang bisa saja menyuruh orang tua untuk mengirimkan uang sebanyak 4-5 kali dan setelah BBM naik kemungkinan bakal naik menjadi 5-10 kali. Dramatis !

BBM. Semenjak menjadi mahasiswa yang tinggal jauh dari orang tua, gue jadi berpikir bahwa ternyata mencari uang itu bener-bener susah untuk seorang gadis sepertiku. Bagaimana tidak, gue belum punya kerjaan yang irreversible. Gue cuma punya pekerjaan monoton bersihin kamar kost sendiri tiap hari dan itu pun gak digaji. Gue cuma bisa minta duit, nyuruh kirim duit dan menghabiskan duit dengan cara untuk menuju mimpi agar bisa menghasilkan duit sebanyak mungkin di masa depan.

BBM naik. Bagaimana dengan nasib para masyarakat yang tidak mampu? Nyari beras untuk makan sehari ajah yang bela-bela harus ngemis dulu baru bisa makan. Apa pemerintah bersedia bertanggung jawab dengan semua itu? Atau mungkin itu salah mereka karena tidak mencari pekerjaan yang tetap sehingga harus meminta-minta dulu?

Mendekati kenaikan BBM. Apa gunanya demo kalo ujung-ujungnya bakal naik BBM juga? Apa gunanya mecahin kaca kalo kacanya gak bikin salah sama kita untuk aksi demo ini? Rugi kan? Ngapain juga pake acara bakar-bakaran? Mending bakar-bakar yang bisa menguntungkan seperti bakar sate atau bakar ikan. Kenyang bukan?

Oke, pesan kepada siapa yang punya ide tentang menaikkan harga BBM. Jangan sungkan-sungkan naikkin harga. Karena naikkin harga, kemungkinan bakal naik uang jajan. Hahahaha.


Jumat, 16 Maret 2012

Cara Menyikat Gigi

Hai teman-teman. Kali ini aku bakal ngasih tips lagi nih mengenai cara menyikat gigi yang baik dan benar. Mungkin diantara teman-teman sekalian ada yang masih bingung dengan cara menyikat gigi yah? Entah bingung cara menyikatnya atau bingung cara megang sikatnya. Berikut ini langkah-langkah yang harus kamu lakukan dalam menyikat gigi.

1. Bersihkan permukaan gigi bagian luar yang menghadap ke bibir dan pipi. Mulai pada rahang atas terlebih dahulu lalu dilanjutkan dengan yang rahang bawah. Apabila kamu merasa kurang nyaman atau gak biasa dengan gerakan horisontal, kamu bisa menggantinya dengan gerakan kecil melingkar. Lakukan sebanyak 10-20 kali gosokan baru berpindah ke gigi sebelahnya. Seperti pada gambar dibawah ini:


2. Bersihkan seluruh permukaan kunyah gigi pada lengkung gigi sebelah kanan dan kiri dengan gerakan maju mundur sebanyak 10-20 kali gosokan. Lakukan di rahang atas terlebih dahulu kemudian di rahang bawah. Bulu sikat diletakkan tegak lurus menghadap permukaan gigi.


3. Bersihkan permukaan dalam gigi yang menghadap ke lidah dan langit-langit dengan menggunakan teknik modifikasi Bass untuk lengkung gigi sebelah kanan dan kiri. Untuk lengkung gigi bagian depan bisa kamu bersihkan dengan cara memegang sikat gigi secara vertikal menghadap ke depan. Lalu gunakan ujung sikat dengan gerakan menarik dari gusi ke arah mahkota gigi. Lakukan pada rahang atas terlebih dahulu kemudian rahang bawah. Seperti di bawah ini:


4. Terakhir, sikat pula lidah kamu untuk membersihkan bakteri yang berada di permukaan lidah. Permukaan lidah yang kasar dan berpapil membuat bakteri mudah menempel di sana. Selain dengan sikat gigi, kamu juga bisa membersihkan lidah kamu dengan sikat lidah. Kalo lidah kamu udah bersih tentunya nafas kamu pun akan lebih segar.


Nah, bisa dimengerti kan? Bisa dong!
Ayo, praktekkan segera.

Senyum Indonesia, Senyum Gigi Sehat