Bersama malam yang telah larut. Ingin dia sampaikan bahwa kerinduan ini begitu dalam, begitu terasa dan benar adanya.
Bahkan dia tidak bisa menitipkan kerinduan itu kepada bulan dan bintang yang begitu setia menemaninya hingga munculnya fajar.
Satu rasa yang mungkin semua orang tidak bisa merasakan keajaiban dari sebuah kerinduan. Kerinduan yang entah mengapa datang tiba-tiba bersama dengan malam yang telah larut.
"Jangan beritahukan dia dulu kalau aku merindukannya" ucap sang perindu.
"Aku butuh keyakinan. Meyakinkan hatiku bahwa, apakah dia juga merindukanku? Mengingatku? Bahkan disaat aku belum merindukannya." tanya si perindu lagi.
* Aku hanyalah seperti patung tua yang menunggu dengan diam, diam, dan entah kenapa seperti tidak ada mulut yang diciptakan untuk berbicara.
Selembar kertas yang menunggu angin untuk bisa berpindah dari tempat satu ke tempat yang lain *
Berikan satu alasan yang baik, agar dia lebih yakin bahwa kau juga akan membalas kerinduannya tanpa harus ada permohonan di dalamnya.Untuk malam yang telah larut, kutitipkan tulisan ini untuk disimpan dan akan terus dibaca oleh sang penulis.
Jiah dalem banget maknanya..
BalasHapustulisan yang indah...
lebih dalam dibanding dalamnya samudera kak.
BalasHapushaha..
bila merindu...
BalasHapushatinya kian tak menentu
kadang..muncul sebuah kekhawatiran seperti yg penulis sampaikan..
apakah yg dirindu sama merindu??
ketika itulah sebuah doa memainkan perannya,
menghubungkan dua hal yg terpisah
saling terpaut
meskipun tak ada pertemuan
saling berdoa
meskipun tak ada janjian
saling merindu
karena mereka merasakan hal yg sama
)* saya nulis apa ya???
kebawa postingannya.. hehe
hmmm...langsung teringat seseorang
BalasHapusrindu biasanya begitu, dengan tidak sengaja pasti dia bakal muncul dengan sendirinya. bahkan disaat kita tak ingin merindu. dengan kedatangannya, secara tidak langsung kita yah harus merindu juga, bahkan disaat dia belum merindu.
BalasHapushahahahha
nice ;)
BalasHapusmakasih. mampir-mampir yah :)
BalasHapus