Pages

Rabu, 17 Juli 2013

Kucing Rumahan

Selamat malam. Sudah lama rasanya tidak bersua dengan blog ini. Ya sudahlah, sekarang kita bukan membahas soal itu.

Kali ini gue mau cerita tentang pengalaman gue bersama kucing adopsi di rumah. Bukan sengaja di adopsi melainkan si kucing yang mau mengadopsikan dirinya sendiri.
Perkenalkan, kucing itu hewan. Dia ga punya dan gue juga malas kasih dia nama. Kucing yang berjenis kelamin betina itu sudah mempunyai dua anak kucing kecil yang lucu masing-masing berwarna hitam bercampur putih. Sama kayak emaknya juga.
Si kucing udah nginap di rumah sekitar tahun lalu. Dia melahirkan kedua anaknya sekitar bulan lalu. Sepulang dari perantauan ternyata si emak kucing sudah melahirkan terlebih dahulu. Emang kalo hewan sukanya brojol mulu. Emang ga ada gitu peraturan undang-undang kucing yang mengatakan bahwa "cukup melahirkan 2 anak saja dulu". Entahlah.

Si emak kucing sifatnya terlalu egois, sombong, ga mau dibelai, jahat, suka minta makan mulu. Gue yang awalnya mau berteman baik dengan emaknya eh kok malah takut setiap mau ngedeketin. Apalagi anaknya. Masih kecil juga udah sok sangar. Ah, gilak.

Si dua anak kucing itu gue ga tahu jenis kelaminnya apa. Yang jelas itu kucing. Kucing udah tinggal di rumah berbulan-bulan, ga bayar kontrakan, makan gratis, buang air besar gratis, tiduran gratis semuanya gratis. Dan imbalan yang mereka kasih ke gue cuman apa? Muka sangar yang memperlihatkan gigi taring mereka seperti melihat musuh yang datang. Sedih banget kan kalo ceritanya miris kayak gini? Padahal niat gue buat berteman sama mereka baik lho. Hiks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar