Pages

Minggu, 27 November 2011

Burung itu Keren

Burung itu keren, gak ada tangan, tapi ia punya sayap untuk bisa terbang kemanapun dia suka. Bisa jalan-jalan kemanapun dia suka. Bisa pergi dengan kedua sayapnya yang terletak indah di kedua badannya, kiri dan kanan.
Burung itu keren, terbang kemana dia suka dengan arah tujuan yang tepat. Entah mencari makan buat kebutuhan anak-anaknya, mencari serumpun daun-daun kering untuk membuat sarang agar terasa hangat didalamnya, serta terbang untuk bertemu dengan sang pangeran burung.
Burung itu keren, ketika jatuh cinta, dengan mudahnya mereka bertemu untuk melepas rasa rindu. Terbang dengan bebasnya mengelilingi angkasa dengan sayapnya yang indah nan lincah.
Burung itu keren, dia tidak pernah merasa cemburu dengan burung-burung yang lain. Tidak pernah merasa iri melihat burung-burung yang lebih indah dari burung itu sendiri. Dia tidak pernah merasa kesepian dengan kesepiannya itu sendiri.
Burung itu keren, walau diciptakan dan ditakdirkan tidak bisa bicara namun masih kelihatan sempurna dimata hewan-hewan yang tidak bisa terbang.
Burung itu keren, dia gak bisa mengikuti jaman modern seperti manusia, namun keunikannya untuk mengantar surat masih terkenal di mata para kerajaan.

Andai kita seperti burung, mungkin rasa rindu, rasa cemburu dan rasa-rasa yang lain tidak akan pernah kita rasakan. Burung tetaplah menjadi burung.

Manusia. Kita akan tetap menjadi manusia yang diciptakan dengan kesempurnaan yang luar biasa sempurna. Tetaplah merasa apa yang telah di ciptakan, entah rasa jatuh cinta, rasa cemburu, rasa putus asa dan rasa-rasa yang lain.

Untuk segenap blogers yang membaca tulisan ini, selamat membaca. Anda telah terperangkap dalam kegalauan sang penulis Burung.
*salam burung* :)

Minggu, 20 November 2011

akibat Pergaulan Bebas

Dunia semakin modern. Teknologi semakin canggih. Ilmu pengetahuan semakin maju. Dan pergaulan semakin bebas. Untuk topik malam ini, gue pilih topik seputar pergaulan bebas.
Dalam kehidupan di negara kita, negara khatulistiwa yang dikenal sebagai negara penghasil TKI, tentunya memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Semua negara tentunya mempunyai tradisi dan cara bergaulnya masing-masing. Ada yang baik, buruk bahkan plin-plan dengan keplin-plannannya itu sendiri. Gue ambil contoh, Indonesia tepatnya di kampung gue. Kotamobagu.
Akhir-akhir ini gue jadi bertanya-tanya. Pergaulan bebas itu apa sih? Maknanya kek gimana? Dapat pahala gak kalo kita ngikutin pergaulan bebas itu? Apa kita gak bakal dimarahin orang tua, atau malah sebaliknya? Gue cuman bingung aja gitu, menurut info yang gue dengar, kebanyakan orang yang gue kenal udah terjerumus ke pergaulan itu. Mereka melakukan hal itu tanpa sadar-kah atau?

Kalo menurut gue, terjemurus ke hal-hal yang emang kita-pun gak tahu kapan akan terjadi dan apa kita akan melakukan hal itu atau tidak memang merupakan suatu takdir yah bagi kita. Gue yakin, orang yang melakukan hal itu pasti sadar. Emang jaman suzanna pake culik-culikan segala? Perkosaan? Gak kan. Baca ajah lagi yang gue tulis di awal paragraf. Melakukan hal yang sedemikian rupa akan membawa kita ke dalam 2 pilihan. Melanjutkan atau Menghentikan. Mana yang anda pilih?
Jika anda memilih Melanjutkan, maka penyesalan akan datang ketika kejadian berakhir. Dalam hal ini, pengaruh makhluk ke-tiga sangat berperan penting. Anda akan terhipnotis oleh godaan setan yang terkutuk. Mula-mula bertatapan dan akhirnya dilanjutkan dengan pembuatan ovum baru. Kedua belah pihak akan merasakan sensasi yang luar biasa saat itu. Menyenangkan sekali rasanya, tapi mengundang bencana.
Yang kedua, jika anda Menghentikan, maka anda beruntung. Anda terbebas gantungan gratis dari kedua orang tua. Hal ini sungguh menyenangkan. Mereka tidak lagi menyediakan tali setebal 150cm untuk menggantung kita di atas pohon mangga. Peran mahkluk ke-tiga dalam hal ini masih bisa diantisipasi dengan mantra Expecto Patronum. Kepada mereka yang memilih pilihan ini, selamat anda mendapatkan tiket liburan ke Amerika untuk hanimun setelah selesai mengikrarkan akad nikah. Senangnya, bisa mengundang banyak pahala pada hari itu.

Jadi, intinya. Buat mereka-mereka yang istilahnya "duluan" selamat yah. Lain kali, mikir dulu sebelum bertindak. Oke? Biar gak nyari masalah sama orang-orang terdekat kita, terlebih keluarga. Tentu saja mereka kecewa. Tapi gak usah disesali, toh dosa ditanggung masing-masing.
Sekian dari saya, mohon di mengerti jika anda yang salah. Gamsahamnida :)

Rabu, 16 November 2011

Insomnia Cantik

Tahu Insomnia gak?
Itu loh, yang sering jualan bakso waktu didepan sekolah, masa gak ingat sih? Beneran gak inget? Apaan sih maksa banget deh.
Insomnia itu bukan suatu penyakit. Sekali lagi bukan suatu penyakit yang menyerang dalam tubuh manusia, tapi gejala kelainan dalam tidur. Seperti kesulitan tidur atau mempertahankan tidur walau ada waktu lowong. Insomnia terjadi disebabkan juga karena tingkatan stres yang berlebihan dan aktifitas fisik.
Kemudian gue mengingat kembali kegiatan yang gue lakuin sebelum gue insomnia. Paginya gue ke kampus jam 8, kuliah pakar dari dr. Arthur sampe jam 12. Setelah itu, ujian blok 8 modul 2 jam 1 sampe selesainya jam 3. Lanjut ke mantos nonton buat ilangin ketegangan abis ujian. Abis nonton lanjut lagi ke mall, dari mall ke IT, berakhirlah di Golden dan selanjutnya balik kost. Nyampenya jam 9 malam. Tahu gak? 12 jam gue berada diluar belum balik sama sekali dan itu bukan kegiatan yang menguras tenaga? Gue rasa sih, orang yang melakukan aktifitas kebanyakan gitu pasti ujung-ujungnya mah tepar juga, tidurnya pulas nan indah. Nah gue? Malam ini gue mengidap insomnia akut. Gue pengen tidur, gue pengen tidur, tapi jadinya gue gak bisa tidur.
Kalo masalah stres, kayaknya gue lebih cepat ngantuk dan tidurnya malah pulas banget. Jadi tingkatan stres masih ganjal ajah yah.
Gue cari cara buat tidur. Nelfonin pacar, diangkat tapi dianya malah ketiduran juga. 4 kali gue telfon, alasannya sama. Gue harus ngapain coba? Ngehampirin dia di kostan? Naik apa gan? Naik elang?.
Gue putusin buat gak nelfon lagi dan lanjut dengan aktifitas baru karena insomnia. Ambil laptop, online.
Malam ini gue merasa badan dan otak emang lagi gak lelah, dan itu salah satu penyebab insomnia. Kalo dipikir-pikir, seharian penuh gue beraktifitas tapi kok gak capek juga? Gue heran ajah, gak biasanya kayak gini gitu. Yang gue takutin nantinya, pola tidur gue gak normal dan gue bakal tidur pada waktunya bangun, dan bangun pada waktunya tidur. Mau berubah jadi kelelawar? Gak, makasih.
Suasana dalam kamr gue malam ini udah cukup mendukung buat gue tidur. Lampu udah di matiin, gak ada suara bising yang kedengeran, dan yang paling utama adalah kualitas kasur paling nyaman. Sekarang udah jam 03.12 am. Gue terbangun sekitar jam 01.00 am. Gue insomnia udah lewat dari 2 jam setengah.
Atas nama Rizka, gue mohon sama yang punya insomnia. Please, jangan ganggu gue lagi yah. Gue udah punya pacar. Jangan mentang-mentang dia jauh dari gue terus lo seenaknya dewe mampir gitu ajah ke tubuh gue. Gue gak suka. Please yah? *sodorin cokelat*

Selasa, 08 November 2011

Kecoak Sarap

Anda tahu tentang hewan menggelikan berwarna cokelat tua, sayap dua, kaki empat berduri, bisa terbang bisa gak, bermata kereng, punya belalai dan larinya secepat kilat?
Dan itulah si Kecoak SARAP !
Kenapa gue menyebutnya kecoak sarap? Karena dia tuh gak punya hati, dia gak bisa ngerti perasaan gue, dia gak tahu diri, dan dia gak mikir 2 kali buat masuk kamar gue. Gue paling gak suka hewan jorok kayak kecoak masuk dalam kamar yang udah dibersihin 2 kali sehari. Dia masuk dengan tidak berdosa dan membuat gue hampir mengobrak-abrik barang-barang yang ada dalam kamar termasuk TV juga yang ampir gue lempar buat matiin tuh hewan.
2 kecoak yang tidak berdosa itu masuk dengan mulusnya melalui pintu depan, dimana gue lagi duduk-duduk buat bikin tugas. Bulunya halus kayak pinguin. Sarap, bulunya kasar, gak banget, gak cantik, gak wangi juga. Ih jorok amat tuh hewan.
Dia nge-pens banget mungkin yah buat masuk kamar gue. Soalnya dikamar lagi ada buah matoa, dimana nama matoa beda tipis dengan namanya kecoak. Buah itu memang jarang banget ada disini terutama dikamar gue soalnya emang gak ada pohonnya disini, terus ada kue cokelat juga. Dia tercium akan bau khas yang menyenangkan itu sehingga mengundang nafsu birahi-nya buat masuk kamar gue dan meminta nafas buatan ke gue. OGAH !
Setelah kecoak itu berada dalam kamar, gue segera mengeluarkan jurus buat matiin tuh hewan dibantu dengan panduan suara dari sepupu gue.
"Disini, disini, dibawah lemari, disamping lo, dibelakang lo, di atas meja, di atas dinding, di telinga lo". Oh, sisanya emang gak masuk akal. Gue sambil megang kemoceng, sambil megang sapu juga. Sepupu gue dengan ketakutan luar biasa hanya berdiri di atas tempat tidur dan memberikan support yang luar biasa.
Satu kecoak ludes. Gue matiin dan buang ke tong sampah. Satunya gue makan. Gak-lah sarap!
Satunya lagi masih bertempur dengan semangat 45. Rambut gue segera dikibas biar kecoaknya terpesona dan segera keluar dari persembunyiaannya.  Rencana berhasil. Dia keluar dan gue pukul pake kemoceng sambil di nina bobo-kan. Dia tertidur dan gue lempar keluar. Yihaaa, perjuangan akhirnya selesai. Dan gue kembali ke laptop buat bikin tulisan ini :)

Salam hangat buat kecoak.
From kecoak killers Rizka :)