Pages

Kamis, 25 Agustus 2011

Santai bin Senang

Sore ini, tepat di hari Kamis, 25 Agustus saya terbangun dari tidur yang hanya mempunyai waktu sekitar 1 setengah jam. Untuk mencuri kesempatan tidur di waktu lowong pun sangat susah ku dapat karena tuntutat kuliah yang padat. Masih duduk di atas tempat tidur setelah terbangun, mengumpulkan beberapa nyawa yang sempat pergi dan kembali lagi di dalam diri ini. Ngambil henpon yang sedari tadi bersuara karena music yang saya putar untuk penghantar tidur. Kemudian saya matikan, lalu saya menekan tombol "tulis pesan" untuk mengirim sms pada mama saya dan sepupu cowok saya.

Sms dari mama sudah terbalas, tinggal menunggu sms dari sepupu saya ini. Setelah di telfon, ternyata dia gak ada pulsa. Saya ingin pergi membeli es teller bersamanya di depan mall mega mas. Es yang biasa saya minum untuk berbuka puasa karena rasanya yang memang ma'nyusss.

Setelah selesai menghubungi mama dan sepupu saya, saya coba menelfon seseorang yang kira-kira 2 tahun lalu selalu membuat saya ilfil. Tapi telfon tersebuat tidak terjawab, kemungkinan dia lagi syuting.


Disatu sisi sebenarnya siy udah buat kesepakatan sama temen saya yang nginap di kostan buat nanti buka puasanya bakalan ketemu di suatu tempat, tapi karena saya saking capeknya buat jalan-jalan, trus masih dalam tahap pengehematan sebagai anak kost, jadi saya mengambil jalan tengah buat pergi dengan sepupu saja agar biaya pulang-pergi masih terkontrol alias gratisan bo'.

Ok, motor si sepupu lagi dipinjam temannya. Saya harus menunggu konfirmasi dari dia lagi. Sambil menunggu informasi itu, saya berinisiatif untuk mengambil laptop sama modem buat online didepan kamar sambil menghirup angin yang bertiup sangat kencang dan sekencang-kencangnya lalu saya membuat cerita ini dalam blog saya. So sweet !!

Sambil buat cerita ini, angin memang bertiup dengan sangat kencang, seperti akan kedatangan tornado di belahan bumi manado ini. Tapi saya tetap tegar dengan keberadaan saya yang duduk manis didepan kamar, baru bangun langsung online dan berpikir untuk buka puasa nanti semoga motor itu cepat datang. Amin

Jumat, 19 Agustus 2011

:kamu WIRO SABLENG

Entah mungkin karena ada badai, angin puting beliung, tornado, tsunami, gempa bumi si do'i tingkahnya makin jadi.
Gue bingung deh, apa sih yang dia pikir? Sumpah gue bingung, rambut gue bingung, hidung gue bingung apalagi pikiran gue, lebih bingung. LEBIH BINGUNG, sengaja tulisannya di besarin biar ngebacanya tuh TRAGIS !

Gue pacar lo, gue bukan pembantu lo. SEKALI LAGI GUE PACAR LO BUKAN BABU.
Oke tenang, gue harus jaga imej, ngapain gue teriak-teriak segala, gak keren.

Sms gue kadang dibalas, telfonan juga kebanyakan diem-dieman segala. Gue malu, gue minder, apa gue gak punya mulut yah? Gue ngerasa sedih banget lagi nelfon terus cuma diem-dieman gitu. Jujur gue minder, Widi "Vierra" juga minder. Jadi, gue sama Widi sama-sama minder.

Kamu akhir-akhir ini berubah. Berubah jadi wiro sableng. Kamu sibuk terus dengan pekerjaan kamu buat ngelawan para musuh yang berkeliaran di negeri kita ini dengan menggunakan pedang kapakmu itu. 212 !
Sampe-sampe henponmu ketinggalan terus jadinya telfonku jarang di angkat, lebihnya lagi smsku paling juga bacanya setahun kemudian. GUE SAKIT HATI TAU.. SAKIIIITT, LO HARUS TANGGUNG JAWAB, INI ANAK KAMU, ANAK KAMU..... Lho??

Okee, santai. Gue tadi terlalu emosi. Gue kebawa suasana pantai soalnya.

Saya bingung lho sama kamu. Binggguunnggg banget !!
Sifatmu emang gini? Saya ini manusia lho bukan boneka Barbie. Saya masih punya hati seperti hati Putri Cinderella. Kamu udah kadang banget ngegubris kalo lagi cerita-cerita ditelfon, kamu juga udah kadang basa-basi lagi di sms, kamu juga udah kadang cerewet-cerewet di telfon. Saya merindukanmu yang itu. Awalnya pacaran ajah manis, eh ujung-ujung pahit. Dasar cowok, bisanya ngerayu. Dan kenapa juga saya terayu? Widi "Vierra" juga terayu. Kenapa daritadi si Widi nongol terus sih?

Sambil nulis blog ini, sebenarnya gue lagi sms-an sama do'i, gue sengaja nanya hal yang gak penting, dan ternyata sms gue gak di balas. Sebelumnya sempat dibalas tapi seadanya doank. Pelit amat ngetik sms. Tangannya di kasih bergaul donk ama tuts henpon.

Hmm, sedih banget gue baca tulisan ini.
Gue gak boleh sedih donk. Siapa gue? Siapa Widi "Vierra"?
Kamprett, kenapa si Widi melulu siy? Kalo sampe ada Widi lagi, gue bakalan berhenti menulis.

Motto gue : LO BISA, GUE JUGA BISA. WIDI "VIERRA" JUGA BISA.
Gilaaa, STOP gue nulis, si Widi gak berhenti-berhenti nongol di depan gue.

Kamis, 18 Agustus 2011

nikmatnya sahur :)

Saya kangen sahur dirumah. Saya kangen dengan keluarga-keluarga saya. Keluarga yang dapat memberikan makan sahur walau hanya dengan ubi rebus plus sayur pepaya yang pahit, tapi saya bersyukur atas semuanya. Walaupun makannya cuma segitu, yang penting saya masih berkumpul dengan mereka yang memberikan kehangatan dan indahnya makan ditempat itu.

Untuk kali ini, saya sahur tepat berada di kota orang, di negeri perantauan yang mayoritas dengan non-muslim. Godaannya aduhai bo'. Kanan-kiri minuman. Heii, ada apa dengan minuman itu?? Kenapa dengan semua itu? Apa salah saya sampe dia sering menggoda perasaan saya ketika matahari sangat terik untuk bersinar dimuka bumi ini?
Cobaannya memang berat cin.
Manado, kota dimana saya sedang menimbah ilmu bukan untuk menimbah air. Disinilah tempat saya bernaung untuk mencari makan dan minum termasuk untuk sahur dan buka puasa. Boro-boro mau tahu tepat waktunya imsak sama buka puasa, adzan ajah gak kedengaran dengan jelas. Itulah kenapa saya lebih merindukan kampung halaman saya yang penuh dengan serba-serbi dan pernak-pernik ramadhan.

Sahurnya ntar pake apa yah? Buka puasa nantinya dimana yah?
Pertanyaan itu muncul tiap hari dalam pikiran saya. Ribet banget mikirin itu? Kalo dirumah kan adanya makan doank.
Sahurnya cuma pake nasi, kerupuk, kentang goreng kesukaan saya, alhamdulillah kalo ada ayam goreng, ikan sama sayur plus kecap sama saosnya. Kadang juga kalo gak ada itu, biasa cuman pake mie goreng. TRAGIS!
Tapi saya bersyukur dengan semua itu. Walaupun sahurnya cuma segitu, tapI kebersamaan bersama saudara sekost saya yang membuat makanan terasa nikmat untuk ditelan ditambah karena emang lauknya juga enak, hahaha.
Saya berharap pengen cepat pulang. Ahh gak, ralat. Saya berharap cepat dapat kiriman uang biar masih bisa bertahan hidup di negeri orang.

*buat kamyu.. makasih udah sering bangunin sahur :)

Sabtu, 13 Agustus 2011

Friendship !

Sahabat itu gak diukur berapa lama kita kenal dia, berapa lama kita saling mengetahui kepribadian masing-masing.
Sahabat itu gak diukur dari tampang fisik atau materi doank. Jelek, cantik, kaya maupun miskin itu tetap sama saja.
Saya tidak mempermasalahkan siapa yang nantinya menjadi sahabat saya, asal dia baik, saya akan memberikan yang terbaik juga untuk dia. Siapa coba yang mau dibaikkin tapi ternyata iblis dari belakang? Hal itu sudah pernah saya alami.
Mempertahankan sahabat yang baik itu memang susah. Lebih gampang untuk mencari musuh, tapi sulit untuk mencari sahabat yang setia.

Ini menurut pengalaman pribadi saya. Saya tidak terlalu membeberkan siapa sahabat saya yang berubah, tapi buat kalian yang membacanya saja, harap untuk introspeksi diri.
Jujur, saya paling gak suka dicuekkin, apalagi gak dihargai. Saya paling gak suka sama orang yang sombong, sok gak kenal sahabat lamanya. Saya gak kenal "KAMU" yang sekarang yah. Saya gak nganggap "KAMU" itu sahabat lama saya kalau kelakuanmu berubah seperti ini.
Kenapa? "KAMU" mau pamerin ke siapa dirimu yang sekarang ini, hah? "KAMU" udah mulai berlagak yah sekarang. Jujur ya, saya paling ilfil sama kelakuan songongmu itu.
Bisa-bisanya "KAMU" cuekkin saya didepan teman-teman barumu itu. "KAMU" nganggap saya patung? "KAMU" anggap saya hewan disitu? Gak nyangka ajah gitu sama kelakuanmu itu. Rasanya saya tuh barusan kenal semenit ajah sama "KAMU", GARING tahu gak?
Waktu itu saya agak rancu yah mau ngomong sama "KAMU". Kayak gak punya sahabat lama. Songong banget "KAMU" *geleng-geleng*.
Kenapa, "KAMU" lebih senang dengan pergaulanmu sekarang? Iya siy, soalnya kita yang dulu gak sekeren temanmu yang sekarang. 1 hal yang perlu "KAMU" ketahui, emang gak selamanya kita berbarengan disini, tapi setidaknya "KAMU" hargai sahabat "KAMU" yang sedari kemarin-kemarin pengen cerita banyak denganmu.
1 lagi. Saya paling anti sama yang namanya gak dihargai. Jijik tahu gak ! Jangan sembarang cari alasan doank. Kalau masalah berbohong, saya juga bisa.

Sebenarnya, saya kangen banget sama sifat kelucuan "KAMU" itu, saya rindu sama sifatmu waktu SMA dulu, saya kangen dengan kegiatan kita bergosip bareng. Tapi semua itu berubah, "KAMU" dengan sikap barumu sekarang, dengan pergaulanmu yang makin glamour, dengan tingkat keangkuhanmu sekarang. KAMU ANGKUH sekarang !

Jumat, 12 Agustus 2011

:salam kenal:



Malam ini gak bakalan gue lupain. Iyaa, dimana setelah itu gue gak bakalan lagi ketemu dengan malam itu, kejadian itu. Beberapa jam yang lalu, malam itu sudah menjadi masa lalu.
Gue bohong kalau gue ngatain kejadian tadi itu garing. Gak, lu salah !
Untuk pertama kalinya gue ketemu sama kakak-kakak yang sebelumnya nama mereka hanya gue kenal lewat via telfon, sms, facebook, twitter. Tadi mereka asli, asli ada di depan mata gue.
Bingungnya, gue diam ajah pas lagi duduk-duduk didepan mereka, entah malu karena nanti kelihatan hidung gue yang barusan di operasi buat di mancungin. Gue kadang ngomong, mungkin karena gue baru masang gigi tiruan, umbar senyum ajah tuh gue.  Gue mati gaya mennn, mungkin karena gaya berpakaian gue udah katro’ banget. Mata gue di henpon melulu, mungkin pengaruh phobia henpon gue bakalan diculik.
Gue masih dalam pembelajaran ngilangin sifat kemalu-maluan gue ini. “Hei malu, gue sayang banget sama lu, tapi saking sayangnya, lu jangan nempel-nempel dibadan gue terus donk. Gue butuh sendiri cooyy”.
                Gue baru sadar, gimana saking akrabnya mereka di pulau seberang sono. Dimana gue emang gak ada di tempat itu, gue hanya sebagai pendengar setia by phone buat denger suara mereka dan apa yang mereka lakuin disana lewat pacar gue. Ternyata begitu toh ! Yang penting gue udah tau sekarang. ELO-GUE-END !!
                Oh yah, gue lupa cerita ada apa sebenarnya dengan kejadian malam itu.
Si do’i lagi bikin acara buka puasa bersama. Semua temen-temennya di undang. Di satu sisi temen-temen gue juga disuruh datang. Tapi alhasil temen-temen gue 3 orang ajah yang muncul, gue, Ili, Koge. Lainnya masih sibuk syuting. Temen-temen dari si do’i banyak yang datang termasuk kakak-kakak yang udah gue ceritain sebelumnya.
Gue sama Koge malu banget pas memasuki area rumah itu, rasanya wajah gue pengen gue sembunyi’in di kantong ajaib, atau gue pinjam wajahnya Putri Kate Middleton untuk sementara waktu. Tapi gak jadi, gue dan diri gue sendiri melawan rasa malu itu hingga ia luluh. Kita masuk dan duduk di lapangan badminton. Duduk sambil beralaskan karpet ditemani dengan sesajen. “Mau ngapain tuh? Mau panggil jelangkung? Sarap kalii”.
Waktu berbuka-pun tiba, gue gak puasa. Yang lain langsung menuju meja makan untuk berbuka puasa, setelah itu sholat maghrib berjama’ah. Seusai sholat maghrib, kita ngelanjutin makan. Menu yang disediakan banyak.
Makan-pun selesai, kita duduk-duduk ngobrol-ngobrol. Gue hanya ngobrol lucu-lucuan ajah bareng kak Ryan ditemani pacar gue yang saat itu duduk-berdiri-jalan-duduk lagi dan seterusnya. Sempat bicara dikit juga sama kak Ipan, kakaknya temenku Ili. Dia sempat bilang tentang blog gue, makasih buat yang dibilang tadi k *sodorin bunga melati*. Sama kak Oki juga, yang biasanya ngobrol ajah lewat twitter lho. Hehehe !!
Dengan kejadian semalam ternyata di rumah itu ada seorang cewek asing yang dikenalin sama kak Wawan. Gue siy gak terlalu ngebahas masalah ini yah, karena gue bukan siapa-siapa tuh cewek, gue gak kenal dia, begitu juga dia gak kenal gue, gue gak tahu asal-usulnya dimana dan ngapain gue ngurusin masalah dia? Sekali lagi gue bukan infotainment !
Sebenarnya hari ini gue udah balik Manado yaa, tapi karena ajakkan itu keburu masuk telinga gue, gue sampe bingung buat ngambil keputusan apa. Akhirnya gue stuck, gak berani maju. Keberangkatan gue ditunda hari itu. Gak enak juga nolak ajakkan si do’i, #eaaa !!
                Terima kasih buat malam itu. Malam dimana gue ketemu siapa orang yang gue kenal hanya lewat dunia maya, malam dimana untuk pertama kalinya gue makan di rumah itu, gue lama-lamaan dirumah itu dan malam terakhir buat gue di Kotamobagu.
Buat kakak-kakak yang tadi, terima kasih udah umbar senyumnya :) gue jadinya pengen nangis bombay, hehehehe !!
Becandaa *CLING*